Jatim memiliki potensi sumber daya mineral yang luar biasa di kawasan selatan, tetapi tidak dapat dimanfaatkan secara optimal karena ketiadaan akses. Jalan Lintas Selatan pulau jawa mempunyai peran sangat penting untuk mempercepat kemajuan kawasan selatan Pulau Jawa. Dibangunnya Jalan Lintas Selatan (JLS) ini akan terbuka suatu hubungan baru Kabupaten Tulungagung dengan daerah lain. Pembangunan Jalan Lintas Selatan Tulungagung yang pada saat ini dilakukan untuk menindak lanjuti pembangunan ekonomi daerah Tulungagung. Jika selesai, JLS akan melintasi delapan kabupaten, yakni Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi. Dengan adanya JLS, perekonomian di selatan Jatim akan tumbuh dan akan membuka lapangan pekerjaan baru. Di tahun 2014, pertumbuhan ekonomi Jatim meningkat pesat dan diperkirakan dapat meningkat jika JLS rampung dibangun terutama di Kabupaten Tulungagung. Lahan masyarakat yang dibebaskan sekitar 12,4 hektare. Sedangkan lahan hutan, termasuk lahan Perhutani, yang harus diganti seluas 148,14 hektare. Pemerintah Kabupaten Tulungagung bersama pemangku kepentingan kabupaten dengan ini menyatakan komitmen penuh dalam mendukung pembangunan Jalan Lingkar Selatan, serta berupaya mendorong perkembangan ekonomi di sekiatar wilayah pembangunan Jalan Lingkar Selatan yang lebih efektif, partisipatif dan berkelanjutan.
Jalan Lingkar Selatan baik dari sisi barat maupun timur, memang belum tersambung dengan kabupaten tetangga. Bahkan, jika diakumulasikan, jalan yang belum tergarap mencapai 41 kilometer. Saat ini sekitar 41 kilometer dari total 55,1 kilometer ruas JLS yang melintasi pantai selatan Tulungagung belum tergarap. Bahkan, ruas itu terentang hingga perbatasan Blitar maupun Trenggalek.
Meski baru sedikit, yang sudah tergarap itu terhitung lumayan. Sebab jalan yang terbuka tersebut sudah diaspal dan bisa dilintasi. Meski begitu, untuk penanganan selanjutnya, pihaknya menunggu koordinasi dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) 8 selaku pemilik dan pengelola jalan.
Untuk ruas barat antara Pantai Klatak hingga Watulimo, Trenggalek, yang belum tersambung tersisa 4 kilometer. Begitupun ruas ke timur yang berbanding lurus. Ruas Gambiran hingga perbatasan Blitar juga belum terhubung. Bahkan, khusus untuk Sine hingga Blitar, jalur belum terbuka.
Meski belum tergarap seluruhnya, ruas yang terbuka saat ini bisa menyibak potensi alam di sana. Khususnya pantai - pantai tersembunyi yang selama ini belum terjamah.
Dengan kondisi itu, mau tidak mau, pembangunan harus dipercepat. Sebab, berdasar informasi, ruas Tulungagung – Blitar harus sudah selesai pada 2019.
Bagikan: