Bertempat di Ruang Rapat Bappeda, diselenggarakan Focus Discusion Group (FGD) Hasil Survey Geofiska di Kawasan Aspiring Geopark Kabupaten Tulungagung dan sekitarnya oleh Tim Pusat Survey Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM. FGD dibuka oleh Kepala Bidang Penelitian Pengembangan dan Perencanaan Pembangunan, Bapak Ridwan, S.S, M.Si, dan dihadiri oleh Perangkat Daerah terkait, Pokdarwis Gunung Budeg dan Pokdarwis Telaga Buret.
Tim yang diketuai oleh Bapak Hidayat, S.Si., M.T sudah berada di Tulungagung sejak pertengahan februari 2022 sampai dengan 23 Maret 2022. Tim beranggotakan 9 (Sembilan) orang yaitu : 1) G.M Lucki Junursyah sebagai ahli geofisika, 2) Ahmad Setiawan, sebagai tenaga ahli geofisika, 3) Zulimatul Safa’ah P, sebagai tenaga ahli geofisika, 4) Nengsri Mulyati, sebagai teknisi geofisika senior, 5) Asep Rusnandi, sebagai teknisi senior magnetotelurik, 6) Toni Tohadi, sebagai teknisi senior magnetic, 7) Pian Sofian, sebagai teknisi senior magnetik dan magnetotelurik dan 10) Herwinsyah, sebagai teknisi geofisika senior.
Hal yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan adalah 1). Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu daerah yang memiliki keragaman dan warisan geologi seperti pada Gunung Budeg, Gunung Tanggul, Goa Wajekensis, Goa Tenggar, Goa Songgentong, Telaga Buret serta situs arkeologi berupa Candi Mirigambar. Pada tahun 2021, Pusat Survei Geologi telah melakukan studi untuk menyediakan data-data dasar kegeologian pada beberapa situs tersebut karena memiliki potensi sebagai warisan geologi, 2) Survei menggunakan metode geofisika di tahun 2022 dimaksudkan untuk melanjutkan studi tahun 2021 untuk melihat aspek keragaman geologi ini dilihat dari aspek geologi bawah permukaannya, 3) Menambah inventaris data, khususnya data bawah permukaan, pada kawasan aspiring geopark Tulungagung.
Penelitian dilakukan pada 3 (tiga) titik yaitu : a) Kegiatan Survei Audio Magnetotelurik (AMT) di Gunung Budheg, b) Kegiatan Survei Gradiomagnetik dan Ground Penetrating Radar (GPR) di Candi Mirigambar dan c) Kegiatan Survei Gradiomagnetik dan Ground Penetrating Radar (GPR) di sekitar lokasi penemuan Arca di Desa Podorejo.
Dari hasil penelitian, ditemukan anomali resistivitas yang tinggi di bawah permukaan, makin ke selatan semakin tinggi anomalinya. Anomali itu ditafsirkan jadi batuan beku, ukurannya massif. Bapak Hidayat, memperkiraan, Gunung Budeg adalah manisfestasi batuan terobosan di pinggir kawah purba.
Bappeda mengucapan terima kasih atas kegiatan survey yang dilakukan, besar harapannya proses penetapan Geoheritage Tulungagug segera ditetapkan. (Litbang Bappeda)
Bagikan: